Perempuan dalam Pelecehan Seksual: Korban Sekaligus Disalahkan

3:43 PM Nova Zakiya 4 Comments

Sore tadi ketika saya sedang melihat timeline di jejaring sosial Twitter, ada satu topik yang cukup menggelitik yang banyak di-retweet oleh akun Komnas Perempuan.
Harian Kompas edisi 7 Juni 2015

Jam malam bagi perempuan sudah diberlakukan di Aceh. Perda ini diharapkan mampu mengurangi angka pelecehan seksual terhadap perempuan, khususnya di Banda Aceh ataupun di Provinsi Aceh yang tergolong tinggi. Yang menjadi pertanyaan, benarkah Perda yang ditetapkan ini? Saya tidak akan membahas lebih lanjut mengenai kebijakan ini karena pasti ada sisi pro dan kontra dalam diri saya melihat itikad baik dari kebijakan ini seperti melindungi perempuan. Namun disini saya akan lebih berbicara kasus pelecehan seksualnya.

Lucu memang ketika terjadi pelecehan seksual selalu pihak perempuan lah yang cenderung disalahkan. Sanksi sosial yang diterima pihak perempuan pun cenderung lebih kejam. Entah dengan alasan baju terlalu minim lah atau gayanya yang menggoda dan sejumlah kesalahan-kesalahan lainnya di pihak perempuan. Kebijakan yang paling baru ini pun cenderung diskriminatif, mengapa? Karena ini membatasi hak perempuan. Memang perempuan tidak baik jika pulang larut malam dengan alasan yang tidak jelas, lalu bagaimana dengan wanita bekerja?





Sudah menjadi hal yang lumrah saat ini para wanita ikut bekerja untuk menambah penghasilan keluarga, baik yang sudah bersuami maupun yang belum. Kebutuhan hidup yang semakin lama semakin mencekik membuat para wanita mau tak mau ikut menyokong penghasilan sang suami. Kebetulan dulu penelitian tugas akhir skripsi saya mengambil responden ibu bekerja pada dual earner family (keluarga dengan suami istri bekerja), dan mereka mengaku bahwa salah satu alasan mereka bekerja ya memang untuk menambah penghasilan keluarga, membantu suami. Biaya anak sekarang mahalnya luar biasa, mulai dari kebutuhan sehari-hari sampai biaya sekolah pun sekarang bisa membuat kita geleng-geleng kepala. Namun, hal tersebut pasti akan dipenuhi demi masa depan sang anak. Dan beberapa diantaranya bekerja hingga larut malam.

Kembali ke topik semula, jika terjadi pelecehan seksual kenapa harus pihak perempuan yang disalahkan? Kenapa masyarakat tidak melihat 'si pelaku'? Okelah jika ada beberapa kasus pelecehan yang menimpa pada perempuan berbaju minim, lalu bagaimana dengan pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan dengan baju sewajarnya atau bahkan tertutup? Bukankah kejadian tersebut lebih mengacu pada apa yang ada di otak si pelaku yang tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah? Bisa jadi karena pengaruh film porno atau majalah dewasa yang sering ia tonton atau baca sehingga melihat perempuan sedikit pun langsung terangsang. Ditambah dengan pengaruh minuman beralkohol yang dengan mudah bisa didapat atau bisa juga karena pengaruh media massa. Jika demikian, masihkah perempuan menjadi pihak yang disalahkan?

Kebanyakan lelaki melihat perempuan hanya sebatas objek pemenuh kebutuhan seksual saja. Saya bisa bicara seperti ini karena kebetulan bercandaan di lingkungan saya tidak jauh dari topik tersebut. Mereka mengemas sedemikian rupa dalam bentuk canda tawa, tapi tetap saja saya suka risih mendengarnya karena itu bisa dibilang sangat melecehkan perempuan. Kedengarannya berlebihan memang, ditambah saya memang belum berkeluarga, tapi apakah "hal tersebut" harus diumbar dan dijadikan bahan bercandaan?

Alangkah baiknya jika sebuah kebijakan melindungi perempuan namun tetap tidak mengurangi haknya sebagai manusia. Perempuan memang harus bisa menjaga diri dan tahu adat serta norma yang berlaku. Lelaki juga harus bisa menjaga dirinya, menjaga hawa nafsunya. Ingat bahwa ibu kalian juga perempuan. 

Hanya sedikit uneg-uneg saja yang sudah lama saya pendam melihat keadaan di lingkungan saya yang sudah tidak saya pahami lagi letak dimana saya harus menoleransi topik tersebut. Tanpa bermaksud untuk menyinggung pihak manapun, sekian dan terima saran.

XOXO!

-zakia-





4 comments:

[FASHION] : November means Sweater Weather

6:04 PM Nova Zakiya 2 Comments

via stylecaster.com
Musim penghujan akhirnya tiba juga. Setelah Indonesia dilanda kemarau berkepanjangan, terik dimana-mana, bahkan di sejumlah daerah dilanda kekeringan, akhirnya bulan ini rintik hujan kembali menyapa permukaan bumi. Banyak orang yang merindukan wangi hujan saat menyentuh tanah, namun kemudian beberapa mengeluh karena hujan membatasi kita untuk beraktivitas, termasuk berpakaian modis. Genangan dimana-mana membuat sepatu atau mungkin celana kita menjadi 'cibrik', jadi cenderung kita akan berpakaian seadanya saja.

Tahukah kalian, justru di saat musim hujan, kita bisa berkreasi, mix and match dengan baju hangat yang kita punya, seperti sweater, parka ataupun sepatu boots?

As much as we love summer, we can’t help but love rainy day fashion, especially cozy knits. Oversized pullover, luxe cardigan or simple jacket just brings a sense of warmth and comfort on this season. We can add a pair of boots anyway. Then we fell like an actress on our favorite scene in the movie. Leaves on the ground, rain and windy cool weather, crispy mornings with hot tea or chocolate, and all of us wearing sweaters! Sounds good! :3

2 comments:

Best Ad Ever on YouTube : Oreo !

1:25 PM Nova Zakiya 2 Comments

What will you do, if you watch video from youtube, then get the advertisement before your video is played? Click ‘Skip Ad’ button!

Inilah yang saya lakukan ketika sedang ingin menonton sesuatu di YouTube, lalu yang pertama muncul adalah iklan yang terkadang mengganggu. Beruntung, beberapa diantaranya bisa di-skip, namun tak sedikit juga iklan yang harus kita tonton hingga selesai (padahal saya bekerja di perusahaan yang hidup dari banyaknya iklan masuk hahaha).

Namun kemarin, ada satu iklan yang berhasil membuat saya stay menonton sampai akhir tanpa ada rasa terpaksa.

Oreo - Sing with Me feat. Zee Avi, GAC, Up Dharma Down #wonderfilled
Yap! Ini iklan biskuit Oreo (biskuit favorit sepanjang masa buat saya hehe). Dibawakan dalam nada lagu yang ceria, lirik sederhana namun penuh makna (asikan hahaha) oleh Gamaliel Audrey Cantika alias GAC dari Indonesia, Zee Avi dari Malaysia, dan Up Dharma Down dari Filipina. Iklan ini berhasil membuat saya mantengin sampe beres, bahkan saya replay berkali-kali saking enaknya. Bahkan beberapa kalimat liriknya kini mulai menempel di otak hahahaha.
Just like a song, music knows no boundaries. No colouring books or family trees. So won't you sing along?
Berhubung saya orang awam yang tidak tahu konsep atau dasar-dasar ilmu periklanan, jadi saya bilang iklan-iklan yang dibuat Oreo belakangan ini sangat kreatif dan penuh imajinasi. Drakula, hiu, gurita, semua berkumpul menjadi satu karena Oreo. Lalu ditambah musisi-musisi yang ciamik juga. Nggak sia-sia menghabiskan waktu barang 1-2 menit buat nonton iklan model begini hehe (sayangnya saya belum lihat ada iklan ini di TV).

Penasaran, saya kemudian mencari lebih banyak lagi iklan Oreo bertemakan Wonderfilled ini. Dan taraaaaa.....

Oreo Canada Wonderfilled Anthem 

Oreo Wonderfilled Song feat. Kacey Musgraves


Semua jingle Oreo selalu diawali dengan kalimat, "Wonder if I gave an Oreo...", yang secara tidak langsung mengajarkan kita untuk selalu berimajinasi, menghasilkan pemikiran-pemikiran yang kreatif. Sesuai dengan tagline-nya, "Kamu hanya perlu berbagi Oreo dan jangan berhenti berimajinasi."


Jadi bagaimana menurut kalian? Apakah iklan Oreo ini menarik juga di mata kalian? Hihihi.

Well, let's eat some Oreo! *be right back wanna go to minimarket buy some Oreo*



XOXO!

Za

2 comments:

So Ladies, Let's Fight Sexual Abuse!

5:38 PM Nova Zakiya 2 Comments

Begitu banyak kasus pelecehan seksual terjadi di Indonesia. Beberapa diantaranya dianggap sebagai hal yang sudah biasa. Kasus berbau seksual seperti ini layaknya fenomena gunung es, hanya sedikit yang muncul di permukaan. Sisanya, hanya menyimpan sendiri kasus pelecehan yang dialaminya. Sebagian besar dari kita masih menganggap hal ini sebagai hal yang tabu dan memalukan jika terungkap ke luar. Padahal, jika dibiarkan, akan semakin banyak jatuh korban.

Fenomena Gunung Es | via patheos.com

Pelecehan seksual dan perlakuan tidak sopan yang bisa menimbulkan perasaan marah, tersinggung, dan malu, memang sebaiknya tidak didiamkan. Bentuknya sangat luas, seperti:
  1. Pelecehan fisik, termasuk sentuhan yang tidak diinginkan, mengarah ke perbuatan seksual, seperti mencium, menepuk, mencubit, melirik, atau menatap penuh nafsu
  2. Pelecehan lisan, termasuk ucapan verbal/komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan pribadi atau bagian tubuh atau penampilan seseorang, lelucon dan komentar bernada seksual
  3. Pelecehan isyarat, termasuk bahasa tubuh atau gerakan tubuh bernada seksual, kerlingan yang dilakukan berulang-ulang, isyarat dengan jari, siulan nakal dan menjilat bibir
  4. Pelecehan tertulis atau gambar, termasuk menampilkan bahan pornografi, gambar, poster seksual, atau pelecehan lewat email dan alat komunikasi elektronik lainnya
  5. Pelecehan psikologis/emosional, terdiri atas permintaan dan ajakan yang terus menerus dan tidak diinginkan, ajakan kencan yang tidak diharapkan, penghinaan atau celaan yang bersifat seksual

2 comments:

[MUSIC] : Fox Capture Plan

11:33 PM Nova Zakiya 0 Comments

Lagi-lagi, band dari Jepang berhasil menarik perhatian saya. Setelah L'arc~en~ciel (Laruku) yang berhasil 'masuk' ketika saya masih SMP, lalu ada One Ok Rock yang mulai saya suka di akhir tahun perkuliahan, kini di kantor, saya 'diracuni' Fox Capture Plan oleh teman saya, Alex. Awalnya, saya diputarkan lagu berjudul Beyond the Beyond. Menarik, akhirnya saya mendengarkan lagu-lagu fox capture plan lainnya dan suka! (Menjadi fans itu sederhana hahaha).

Orang bilang alirannya Japanese Contemporary Jazz Post-Rock. Well said, ini memang versi modern dari jazz-rock yang digawangi tiga orang dari band yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Ada Akira Kishimoto di piano (JABBERLOOP), Kawai Hidehiro di bass (Imigrant's Bossa Band), dan Tsukasa Inoue di drum (nhhmbase). 

0 comments:

[Review Buku] : Lautan Langit - Kurniawan Gunadi

12:07 AM Nova Zakiya 2 Comments

"Kita tidak pernah tahu kapan waktu yang tepat kecuali kita menjalaninya."

Identitas Buku
Judul : Lautan Langit
Penulis : Kurniawan Gunadi
Penerbit : CV IDS
Tahun Terbit : 2015
Jumlah Halaman : 208


Sinopsis
Lautan dan langit itu sama-sama luas, sama-sama tak bertepi. Keduanya tidak bisa kita ukur dengan satuan. Lautan dan langit itu sama-sama terlihat biru, padahal kita sama-sama tahu bahwa sebenarnya keduanya jernih, bening, tanpa satu warna pun ada di dalam dirinya.
Bisakah kesabaran kita seluas lautan? Bisakah hati kita sejernih langit? Kalau pun suatu saat kita melihatnya berubah warna karena terpaan sinar matahari, bisakah warna itu memberikan keteduhan dan kenyamanan bagi siapa pun yang memandangnya? Sebagaimana hati kita, bisakah warna yang lahir darinya adalah warna kebaikan yang tulus, ikhlas, dan bisa dirasakan oleh hati orang lain?
Hidup kita tentu tidak lepas dari berbagai permasalahan. Maka, kita akan sama-sama meluaskan ruang penerimaan di hati kita agar senantiasa lapang. Selalu memberikan ruang untuk belajar, ruang kesabaran, ruang keikhlasan, dan ruang yang penuh dengan prasangka baik.

2 comments: