Laruku, sebutan bagi band ini, akan merilis CD Wings Flap dalam tiga versi berbeda, yakni edisi reguler, limited edition, dan complete production edition, lengkap bersama photo book sebanyak 20 halaman. Mereka juga akan menambahkan lagu mereka terdahulu, Honey, yang dirilis pada 8 Juli 1998. Sepertinya menarik ya, buat para penggemar Laruku.

Saya pribadi jarang mendengar update tentang band ini selain mereka sedang disibukkan konser dan tour keliling dunia. Jakarta pernah menjadi salah satunya, di bulan Mei 2012. Sayangnya, waktu itu saya masih berstatus anak kuliah, jadi butuh pemikiran yang amat sangat panjang buat nonton konser hehe.

Bicara soal single Wings Flap ini, band yang digawangi Hyde pada vokal, Tetsu pada bass, Ken pada gitar dan Yukihiro di drum, sudah lebih terlihat 'berumur'. FYI, band ini dibentuk pada tahun 1991 (pas tahun saya lahir hahaha). Meski demikian, soul lagu ini tetaplah muda, semuda keempatnya di video klip Blurry Eyes. Suara khas Hyde pun tidak berubah, ditambah dengan penampilan dan 'gaya menari'-nya yang Hyde banget. And Tetsu was so cool in this mv without his green hair. Overall, single ini cukup mengobati kerinduan saya dan mungkin para penggemar lainnya akan lagu-lagu Laruku.

Saya sendiri menjadi penggemar Laruku saat duduk di bangku SMP. Saat itu, jaman-jamannya saya jadi anak band dan ikut festival band di sekolah. Nah band sekolah saya membawakan lagu Laruku yang Jiyuu E No Shoutai. Tertarik, saya langsung mencari tahu dan mendengarkan lagu-lagunya, mengoleksi beberapa kasetnya (masih jamannya dengerin lagu pake walkman haha). Bahkan, saya suka sharing dengan kakak kelas saya, tentang lagu-lagu mereka beserta video klipnya. Dan personel yang paling saya suka adalah Tetsu :3

Seperti biasa, menjadi penggemar itu sederhana hahaha. Selamat menikmati ya, para penggemar Laruku!

XOXO!

Za

Identitas Buku

Judul : Bilangan Fu

Penulis : Ayu Utami

Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Juni 2008

Jumlah Halaman : x + 537 halaman

Sinopsis

Yuda, "si iblis", seorang pemanjat tebing dan petaruh yang melecehkan nilai-nilai masyarakat. Parang Jati, "si malaikat", seorang pemuda berjari dua belas yang dibentuk oleh ayah angkatnya untuk menanggung duka dunia. Marja, "si manusia", seorang gadis bertubuh kuda teji dan berjiwa matahari.

Mereka terlibat dalam segitiga cinta yang lembut, di antara pengalaman-pengalaman keras yang berawal dari sebuah kejadian aneh - orang mati yang bangkit dari kubur - menuju penyelamatan perbukitan gamping di selatan Jawa.

Di antara semua itu, Bilangan Fu sayup-sayup menyingkapkan diri.

Jadi seminggu yang lalu, secara nggak disangka dan nggak diduga, tiba-tiba ponsel android saya menjadi lebih manja dan butuh diperhatikan. Kerjaannya restart mulu. Padahal sebelumnya nggak jatuh, kena air pun enggak. Di pikiran saya, oh mungkin lagi nyari sinyal mulu makanya restart (pikiran anak yang nggak tau banget masalah beginian), jadi saya biarin sampe pagi. Nggak taunya, sampe saya harus ngantor pun, ponsel saya terus terusan restart. Tanya ke temen, katanya kena hardware-nya. Soalnya nggak diapa-apain pun, tuh ponsel masih suka restart sendiri.

Dicoba factory data reset sampai coba hard reset pun malah error. Yaudah pasrah. Nggak bisa WhatsApp atau Line, nggak bisa main Path ataupun Instagram (anak jaman sekarang banget ya haha). Cuma bisa bergantung sama telepon dan sms. Saya pun beralih menggunakan ponsel lama saya yang sudah lama nggak dipake (kebetulan ponsel android saya dual sim jadi biar nggak kebanyakan nomer, semua dimasukin kesitu, ponsel lama nggak dipake)


In Nokia, I saved. Setidaknya nggak terlalu ketinggalan informasi (meskipun sedikit juga info yang masuk, karena yang beredar sekarang rata-rata via media sosial). Kemudian saya mengalami, bahwa sekarang orang sudah malas untuk sekedar membalas sms. Beberapa kali saya mencoba sms teman saya, menanyakan sesuatu, tidak dibalas. Ya dimaklumi sih, sekarang jamannya pulsa dipakai untuk beli paket internet. Saya pun demikian sih lebih memilih untuk membalas via media sosial seperti Line atau WhatsApp.

Tapi ini Nokia saya sangat awet lho. Saya beli di tahun-tahun awal masuk kuliah, ya sekitar tahun 2010 lah. 5 tahun berselang masih awet banget, ya cuma baterainya aja sih kadang harus diganti karena suka kembung. Beda sama 2 ponsel android saya terdahulu, nggak sampe 2 tahun udah koit. Hahahaha.

Kalo punya nih hape, yang cuma bisa buat sms atau telepon, nggak bisa buat internetan karena basic-nya masih 2G, mending disayang-sayang deh. Yang beginian udah langka. Hehehe

Di penghujung tahun 2015, tren fashion kembali berputar. Salah satunya adalah celana kulot yang belakangan kembali hits dan menjadi must have item di dunia fashion. Celana yang terkenal di tahun 1960-an ini kini menjadi pilihan para seleb dan fashion blogger untuk berbusana baik di acara formal maupun informal. Dengan potongan yang lebar, celana kulot sangat nyaman untuk dipakai. Sudah pasti, kita jadi bebas bergerak! Siluet yang dihasilkan celana ini juga unik lho.